Rabu, 23 Maret 2011

Let me to know u , and love u (for my future)

Bagaimana rasanya kalau kita jatuh cinta tentu saja membuat hati berbunga bunga, membuat kita menjadi bersemangat. Karena Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Karena cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta, yaitu:

1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati

Dalam Islam Pengenalan di terjemahkan sebagai Ta’aruf yang maknanya kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Ta’aruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah – ta’aruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal. Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, ta’aruf sangat berbeda dengan pacaran, karena dalam Islam pacaran diharamkan. Ta’aruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin mengarah pada jenjang pernikahan.

Ta’aruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tidak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting. Misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang seksama, bukan cuma sekedar curi-curi pandang atau ngintip fotonya. Justru Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung face to face, bukan melalui media foto, lukisan atau video.

Tiga tahap lain diatas bagaimana membuat komitment terhadap orang yang kita cinta. Dan salah satu syarat bagi langgengnya hubungan kasih (asmara) antara dua orang yang saling menyayangi adalah kepercayaan. Adapun kepercayaan itu menuntut kejujuran dan saling pengertian. Tanpa semua itu mustahil akan terbentuk suatu hubungan yang sehat dan harmonis. Tanpa ada kejujuran maka rasa curiga, cemburu dan prasangka akan senantiasa menghantui salah satu atau bahkan kedua pasangan itu. Sikap jujur dan terbuka dari kedua belah pihak inilah yang bisa menumbuhkan rasa saling percaya. Bersikap jujur berarti mau bertindak dan berkata apa adanya sesuai dengan kenyataan, sedangkan terbuka berarti mau dan berani mengungkapkan apa yang dipikirkan, dirasakan dan dialami kepada pasangannya tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Dari semua itu pada akhirnya berpangkal pada seberapa besar atau seberapa kuat kadar cinta anda berdua.

Cinta yang sejati adalah cinta yang bisa membuat kita semakin bertumbuh dan bukannya mengkerdilkan.

Cinta yang sejati adalah cinta yang membebaskan dan tidak mengekang atau posesif (rasa ingin memiliki yang berlebihan) terhadap pasangan kita.

Cinta yang sejati juga menuntut kesetiaan dari setiap pasangan yang saling mencintai.

Setia artinya hati dan perasaan kita hanya menjadi ”milik” orang yang kita cintai tersebut dan bukan untuk orang lain.

Setelah browsing beberapa saat ada akhirnya menemukan bagaimanakah agar Anda tetap setia kepada cinta Anda ? Ada sembilan trik jitu yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebagai berikut:

1. TANPA PAMRIH
Hal yang perlu Anda sadari dalam mencintai pasangan adalah “memberi dengan tulus“. Cinta adalah ketulusan hati. Untuk itu, tidak selayaknya Anda menyelipkan pamrih demi keuntungan atau kesenangan sendiri. Misalnya, jangan berharap dengan mencintai pasangan, Anda lantas senantiasa harus diperhatikan. Atau, dengan mencintai pasangan, Anda berharap pasangan tidak berbuat kesalahan. Semua itu hanya akan menyakitkan diri Anda. Ingat, mencintai berarti Anda “hanya” memberi, jadi jangan mengharapkan kembalian. Imbal balik dari pasangan akan datang dengan sendirinya bila Anda tulus mencintainya. Tidak perlu Anda berharap-harap, bukan? Dari rasa tanpa pamrih inilah, Anda akan mampu menjaga hati untuk tetap setia pada cinta Anda. Dari sinilah, Anda akan sanggup membahagiakan pasangan.

2. JANGAN BANYAK MENUNTUT
Jangan cemari hati dan cinta Anda dengan begitu banyak tuntutan. Bahkan, sebaliknya, Anda harus belajar untuk selalu memberi yang terbaik kepada orang lain, termasuk kepada pasangan, melalui cinta Anda. Hanya dengan cinta yang benar, semua itu dapat Anda wujudkan. Sikap seperti ini akan membuat Anda tetap setia kepada cinta Anda, yang tentu berbuah positif dalam hubungan dengan pasangan. Terlalu banyak menuntut hanya akan berujung pada kepentingan pribadi, sehingga tidak akan mampu menambahkan kedewasaan hubungan. Bahkan, sangat mungkin malah menghancurkan jalinan kasih Anda. Bukankah bila hal ini terjadi, kesetiaan Anda pun akan luntur? Jadi, jangan banyak “menuntut” agar Anda tetap selalu setia kepada cinta dan hubungan Anda berdua.

3. JANGAN TAKUT DIKECEWAKAN
Mungkin ini sangat sulit Anda lakukan. Biasanya, setiap orang selalu menghindari rasa kecewa, dan selalu ingin senang terus. Tidak ada ruang dalam hatinya untuk rasa kecewa atau duka cita. Padahal, kehidupan memiliki banyak sisi yang harus dihayati. Untuk itu, agar Anda tetap setia kepada cinta Anda, jangan takut dikecewakan! Tidak selamanya pertumbuhan pribadi berasal dari kesuksesan atau kebahagiaan. Adakalanya, Anda harus merasakan kekecewaan akibat hubungan Anda dengan orang lain, termasuk pasangan Anda. Sangat mungkin ada salah paham, cekcok, atau pertengkaran kecil yang tentu akan membuat hati Anda terluka. Namun, jangan takut. Anda dapat mendewasakan diri dari “luka-luka kecil” seperti ini. Bila Anda sudah mampu menghadapi situasi sulit ini, Anda tetap akan setia terhadap cinta Anda. Cintalah yang akan menghibur Anda dari goresan luka. Cintalah yang akan menyemangati hidup Anda untuk bangkit dari kekecewaan. Jadi, jangan buramkan cinta bila Anda sedang kecewa. Dengan begitu, Anda akan selalu tetap setia kepada cinta Anda. Kesetiaan terhadap cinta inilah yang akan terus menguatkan hubungan kasih Anda dengan pasangan.

4. JADILAH PENGHIBUR YANG BAIK
Tempatnya cinta adalah hati. Bila hati sedang terluka, seseorang memerlukan penghiburan. Begitu pula bila hati pasangan Anda sedang berduka, hiburlah dia. Cinta Andalah yang akan menggerakkan diri Anda untuk memberi penghiburan dan penguatan bagi kekasih Anda. Semua itu dapat Anda lakukan bila Anda memiliki cinta yang bermahkotakan kesetiaan. Anda tidak akan pernah dapat menjadi penghibur yang baik bila cinta Anda tidak Anda bekali untuk “setia di saat duka sedang berkuasa“. Jadi, belajarlah menjadi penghibur yang baik bagi pasangan. Mulailah dari mencintai diri dengan benar dan selalu setialah terhadap cinta Anda. Yakinlah, hubungan kasih bersama pasangan akan semakin mesra dengan suasana penuh penghiburan ini.

5. PAHAMI SEPENUH HATI
Manusia tidak selalu berada dalam situasi yang mudah. Seringkali, pasangan berada dalam situasi sulit dan mungkin Anda pun kesulitan untuk memahaminya. Mungkin ia sedang frustrasi, putus asa, atau gagal. Nah, Anda harus bisa memahami hati pasangan yang sedang terpuruk ini. Pahami dia dengan sepenuh hati, jangan malah terpancing memperburuk suasana batinnya. Misalnya Anda mengomeli kenapa dia bisa gagal, atau menyalahkannya. Hindari sikap seperti ini. Hanya dengan tetap setia kepada cinta Anda, Anda akan mampu menerima dan memahami suasana hati pasangan. Dengan kesetiaan pula, Anda menginspirasi pasangan untuk sesegera mungkin bangkit dari frustrasinya. Semua itu hanya dapat Anda lakukan dengan cinta, bukan? Jangan sedetik pun meninggalkan cinta Anda dan tetap setialah di dalamnya. Dengan begitu, pasangan akan lebih mencintai Anda karena Andalah yang bisa menjadi penyejuk di saat suasana buruk terjadi.

6. SYUKURI APA YANG TERJADI
Jangan mengeluh dan mengumpat bila Anda sedang gagal, berduka, ataupun kecewa. Ucapkan syukur atas karunia hari-hari Anda yang penuh warna pengalaman hidup. Ucapkan syukur karena semua peristiwa membawa Anda bertumbuh dalam kedewasaan. Dengan sikap ini, Anda akan dapat tetap setia dalam cinta Anda. Kekalutan hidup tidak akan membuat jiwa Anda kerdil. Bahkan sebaliknya, Anda akan semakin tangguh menghadapi apa pun yang terjadi. Jadi, tetap setialah kepada cinta Anda dengan mensyukuri semua pengalaman hidup Anda. Dari sinilah hubungan kasih dengan pasangan akan semakin kokoh.

7. MANDIRI DALAM PIKIR DAN TINDAKAN
Kemandirian bukan berarti harus memikirkan diri sendiri tanpa memerhatikan orang lain, terutama pasangan hidup. Kemandirian dalam berpikir dan bertindak berarti mengedepankan rasa percaya diri dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi. Dengan demikian, tak perlu menunggu pasangan bertindak ketika Anda harus menentukan sikap terhadap suatu momen penting. Kemandirian akan membuat Anda dapat tetap setia terhadap pasangan dan diri Anda sendiri. Anda akan semakin yakin bahwa cinta Anda membawa kekuatan diri yang berujung pada sikap positif dalam memandang cinta dan jalinan kasih Anda. Untuk itu, berusahalah untuk mandiri dalam pikir dan tindakan, agar kesetiaan terhadap cinta terus pula berkembang. Hubungan kasih pun akan semakin kuat dan mandiri.

8. TEGUH DALAM HARAPAN
Cinta tanpa pengharapan tentu akan sia-sia. Hidup tak akan pernah bergerak ke depan tanpa pengharapan. Seakan tidak memiliki fokus ke arah yang lebih baik lagi. Anda juga tidak akan dapat menambahkan sedikit demi sedikit makna cinta dalam hidup Anda. Untuk itu, milikilah harapan dan berusahalah untuk selalu untuk mewujudkannya. Dengan demikian, Anda akan tetap setia kepada cinta Anda, karena harapan Andalah yang mendorongnya. Tanpa setia dalam cinta, Anda tidak akan bergairah dalam mewujudkan harapan-harapan Anda, terutama harapan agar hidup penuh kasih dan sayang dengan pasangan. Jadi, selalu perteguh harapan akan hidup lebih baik dalam cinta dan kehidupan Anda berdua.

9. PADUKAN KATA DAN PERBUATAN
Cinta sebaiknya tak hanya disimpan di bibir semata. Juga, jangan hanya diungkapkan dengan untaian kata yang indah. Padukan kata dan perbuatan, sehingga makna cinta Anda dapat Anda rasakan bersama pasangan. Paduan ini akan menjadi bukti bahwa Anda tetap setia terhadap cinta Anda. Kesetiaan ini membuat hubungan kasih bersama pasangan selalu berada dalam kejujuran dan kepercayaan. Ini karena Anda selalu setia dan konsisten terhadap ucapan dan perbuatan Anda. Dengan demikian, Anda berdua akan benar-benar menikmati kesetiaan dengan sepenuh hati. Tidak ada kekhawatiran akan terjadi kebohongan.

Manusia selalu belajar dari kesalahannya untuk bisa menjadi lebih baik. Manusia berusaha mengambil hikmah dari setiap kejadian hidupnya untuk menjadi lebih memahami. Kata Neno Warisman, “dia selalu memberi teladan kepada saya untuk mempu bertutur“. Maka pada kesempatan kali ini juga, ingin sekali bertutur bahwa seorang Ajeng ingin belajar *Jatuh Cinta*

Terima kasih untuk cintamu, kesetiaanmu, komitmentmu, supportmu dan kesabaranmu hingga aku belajar dewasa

Rabu, 12 Januari 2011

SEGUMPAL KESADARAN (renungkanlah!)

dakwatuna.com –Seiring kehadiran buah hati yang pertama menyemarakkan hidup kami, saya jadi memiliki kebiasaan baru yang berlangsung hingga kini.
Menatap wajah anak-anak di kala mereka terlelap dalam tidur malam maupun siang adalah saat-saat yang saya sukai dan tanpa sadar sudah menjadi bagian dalam ritme hidup saya. Ada perasaan tertentu yang sulit diungkapkan namun terasa ada ketenangan mengalir ke relung hati.
Ketika menatap wajah-wajah damai itu, selalu hadir sebersit azzam dalam hati untuk terus belajar dan memperbaiki diri agar bisa menjadi ibu sebaik mungkin bagi mereka.
Menatap bersihnya paras yang seolah memancarkan bercahayanya hati mereka, selalu sanggup menumbuhkan janji di hati untuk menjaga anugerah terindah dalam hidup kami ini dengan sebaik mungkin menjaga amanah dariNya.
Namun di saat bersamaan dengan hadirnya rasa tersebut, tak bisa ditepis sering pula muncul kilas balik berbagai kejadian saat bagaimana saya merespon tingkah anak-anak yang terkadang menguji kesabaran diri sekaligus menunjukkan suatu kenyataan bahwa ternyata saya mendapatkan banyak ilmu kehidupan dari tingkah polos mereka.


Seperti saat itu jarum jam menunjukkan pukul satu malam, yang berarti baru satu jam berlalu putri kecilku genap berusia 4 tahun. Ia tengah tertidur lelap, kerudung berwarna pink dengan motif bunga-bunga kecil masih melekat di kepalanya. Saya tatap wajahnya yang menentramkan itu, ada kilasan peristiwa berkelebat saat pandangan tertuju pada kerudung kesayangannya…
“Bunda, kenapa setiap bunda keluarrumahselalu menutup rambut dengan kerudung besar itu?”, putri kecilku bertanya dengan binar mata penuh rasa ingin tahu.
Sejenak saya terdiam, memikirkan kalimat apa yang pantas diucapkan agar dipahaminya. Lalu sambil berjongkok di hadapannya, saya coba menjawab…
“Karena Bunda ingin disayang dan dijaga Allah maka Bunda turuti apa yang diperintahkan Allah… Allah menyuruh perempuan yang sudah besar untuk menutupi rambut supaya tidak ada yang mengganggunya. Tapi, tak hanya rambut lhoo…, semua bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan harus ditutup juga dengan pakaian yang seperti Bunda pakai ini”, urai saya.
“Ooo… gitu ya?”, gumamnya perlahan…matanya mengerjapkan gemintang rasa ingin tahu lebih jauh…
“Yang boleh lihat hanya ayah, kakak, aku dan adek ya?” ia lontarkan kembali sebuah tanya.
“Masih ada selain mereka yang boleh lihat, tapi lain kali aja ya Bunda kasih tahunya?” terlihat putriku mengangguk mengiyakan permintaan saya.
“Bunda, aku suka lihat Bunda pakai kerudung…karena Bunda jadi disayang Allah”, ungkap putriku sambil menghambur dalam pelukan.
“Aku juga mau pake ah! Aku juga ingin dijaga dan disayang Allah!” ujarnya sambil berlari menuju lemari miliknya. Ia mengambil sehelai kerudung lalu mengenakannya.
Kuacungkan kedua jempol tanganku tanda menyetujui dan memuji sikapnya. Putriku tersenyum senang kemudian berlari ke halaman rumah, bergabung kembali dengan kakaknya yang sedang asyik bermain di teras.
Tak disangka sejak itu ia selalu ingin mengenakan kerudung setiap kali keluar rumah. Seringkali kami membujuknya agar ia melepas kerudungnya itu setelah seharian bermain di luar. Tetapi ia selalu menolak. Kalaupun dilepas hanya saat akan mandi, setelah itu ia akan mengenakannya kembali.
“Aku ingin dijaga dan disayang Allah, seperti Allah menyayang Bunda!” ucapnya ketika suatu hari saya tanya kenapa ia tak mau melepas kerudungnya.
Subhanallah! jawaban polosnya membuat saya menyesal karena selama ini selalu membujuknya agar ia melepas kerudung saat ia berkeringat kelelahan dan kepanasan. Padahal ia tak pernah mengeluhkan keadaan dirinya bahkan kelihatannya tetap merasa nyaman.
Di lain waktu berbeda lagi motivasi memakai kerudungnya, ia mengatakan pada saya bahwa ia merasa malu ketika orang melihat rambutnya. Putri kecilku tak suka rambut indahnya menjadi perhatian dan merasa jengah mendengar komentar atau pujian orang.
Subhanallah! rasa hati semakin tak menentu…Maafkan bundamu ya nak?… Bunda tidak peka akan keinginan baikmu untuk meraih cinta Allah di usia beliamu…kuusap kepala putriku yang terlindung kerudung kesayangannya itu.
Kembali saya tatap wajah damainya… terbayang suatu waktu ia pernah merajuk dan menangis dengan kencang ketika bangun tidur mendapatkan matahari sudah menyemburatkan cahayanya. Di sela sedu-sedannya, ia mengatakan bahwa dirinya sedih karena saya dan suami tidak membangunkannya untuk shalat subuh berjamaah di masjid.
Subhanallah! Kami terperangah…sungguh tak disangka ternyata putri kecilku memiliki keinginan yang sangat mulia. Ia ingin shalat subuh bersama ayahnya di masjid. Kakaknya pun melayangkan protes yang sama pada kami, mengapa ia dan adiknya tidak dibangunkan saat adzan berkumandang? Tak ada yang dapat kami ucapkan saat itu selain permintaan maaf dan berjanji akan membangunkan mereka untuk subuh yang akan datang.
Harus saya akui, seringkali saya terjebak dalam rasa kasihan pada anak-anak, merasa mereka masih terlalu kecil untuk melakukan hal itu. Perasaan tak tega membangunkan mereka agar turut ayahnya menembus gelap dan dingin subuh menuju masjid, kerap memenuhi pikiran saya. Astaghfirullah!
Semestinya kami bersyukur ketika mendapatkan buah hati yang memiliki kecenderungan kuat untuk melaksanakan titahNya meski di usia dini mereka. Namun, entah kenapa selalu melintas dalam pikiran kami rasa kasihan, bahwa mereka masih terlalu kecil untuk melakukan semua kebaikan yang saat ini dengan senang hati mereka lakukan. Alangkah naifnya kami…
Padahal bukankah lebih baik jika dilakukan pembiasaan sejak usia dini bagi permata hati kita sejauh tidak dalam bentuk pemaksaan agar tumbuh kecintaan dalam pribadi mereka untuk mentaati perintah dan larangan Allah?
Benarlah sebuah pepatah Jerman mengatakan „Eltern werden ist einfach, Eltern zu sein ist schwierig“(menjadiorangtua adalah mudah tapiberperan sebagaiorangtua adalah lebih sulit). Saya merasakan diri ini masih sangat jauh untuk dapat bersikap bijak dalam menyikapi tingkah anak baik sikap yang positif maupun negatif . Di samping itu saya pun masih perlu belajar banyak untuk bisa konsisten dengan apa yang kami inginkan dari diri anak-anak untuk menjadi pribadi shalih, tentunya dengan mendukung segala kebaikan yang dilakukan mereka, bukan sebaliknya.
Astagfirullahaladzhim!… saat menatap wajah-wajah tanpa dosa itu, bongkahan rasa bersalah menyesak di ulu hati.

Saya jadi teringat dengan seorang ibu di Berlin.Belum lama berselang suaminya yang berkebangsaan Jerman, wafat. Meninggalkan ia beserta dua putrinya yang masih di bawah umur. Ibu tersebut bercerita pada saya melalui e-mail tentang azzamnya untuk terus berupaya mengenalkanIslamkepada kedua buah hatinya. Semangat yang tersirat dalam tulisannya itu saya rasakan tak berubah sejak saya mengenalnya pertama kali di sebuah masjid tempat berkumpulnya muslimin- muslimat Indonesia. Saya melihat sendiri betapa ia berusaha sekuat daya membiasakan buah hatinya untuk berinteraksi dan belajar banyak hal tentangIslamdalam masjid tersebut. Meskipun jarak rumahnya dengan masjid cukup jauh dan sering terkendala dengan kondisi cuaca, semangat itu tak pernah pudar dari dirinya. Ia berharap pembiasaan sejak dini pada buah hatinya dapat menjadi benteng iman mereka ketika menghadapi budaya di negeri tempat mereka bermukim.

Ada pula ibu lainnya yang membuat saya kagum. Sama halnya dengan ibu yang pertama tadi, ia pun menikah dengan pria Jerman dan dikaruniai tiga orang putra yang kini beranjak remaja. Saya sering bertemu dengan ketiga putranya itu di hari ahad saat mereka akan belajar untuk menambah wawasan keislamannya di masjid Indonesia tersebut. Di masjid bernama Al-Falah itu, memang diadakan programkajiankhusus untuk para remaja Indonesia- Jerman yang dipandu mualaf Jerman bernama Daniel serta beberapa guru lainnya. Mereka pun selalu hadir saat shalat tarawih di bulan Ramadhan. Melihat sosok mereka, saya jadi teringat akan cerita sang ibu bagaimana ia berjuang mendidik dan mengkondisikan agar ajaran agama terpatri dalam kepribadian mereka…Ya, ibunya mengkondisikan ruhani anaknya agar selalu tertaut padaIslamsejak mereka masih kecil. Subhanallah!

Masih banyak deretan ibu lainnya melintas dalam benak saya dengan segala upaya keras mereka sebagaimana kedua ibu tersebut. Lantas kenapa saya masih terpaku pada sebuah alasan bahwa mereka masih terlalu kecil untuk dikenalkan pada kewajiban terhadap agamanya yang kelak mesti mereka jalankan? Saya harus menepis pikiran itu dan mulai menyalakan semangat untuk mendidik dan mengenalkan keindahan ajaran Islam di usia belia mereka agar kelak menjadi pribadi-pribadi berakhlaq mulia dalam naungan cahaya Islam.
Saat menatap kembali wajah-wajah suci belum tersentuh dosa itu…saya berharap dalam hati, semoga belum terlambat untuk segera memperbaiki kekeliruan diri.
Di hari kelahiran putriku… bersimpuh diri ini padaMu Ya Allah, ampunilah kelalaian kami.. bimbinglah selalu kami untuk bisa mendidik amanah sekaligus karunia dariMu ini hingga dapat menghantarkan mereka menjadi pribadi-pribadi shalih yang mencintaiMu dan Engkau cintai, amiin.
Inilah salah satu hal mengapa saya suka menatap wajah mereka dalam lelap tidurnya… ada selaksa asa, ada sebersit azzam dan ada segumpal kesadaran untuk melakukan koreksi diri.
(Risalah hati, 19 November 2010)

dakwatuna.com

Marilah berjilbab wahai ukhti tercinta, ♥

Oleh Ayudia 'pimmpoo' Aida 13 Desember 2010 jam 14:19

da seorang wanita yang dikenal taat beribadah.
Ia juga menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan
menjawab
”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab. ”
Sudah banyak orang
menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam.
Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga
bermekaran. Ia bahkan bisa
merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih
hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman.
Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri.
Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati
keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat
bersih seakan-akan
memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu'alaikum,
saudariku....”

“Wa'alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti
apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja
sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum
lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”



Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka.
Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”

dia berlari namun tetap tertinggal
Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenym
kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak

“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu
ringan ?”

“Sama dengan engkau
saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah
melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu
sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan
tersenyum. Lalu
berkata

“Apakah kau tak
memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan
diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan
berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adlah menghijabi hati.”

Ia tertegun..lalu
terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia
akan menutup auratnya.


sumber: http://www.facebook.com/IndahnyaBerjilbab?ref=ts&v=info#!/note.php?note_id=476150587504&id=100000335554930

Sabtu, 03 Juli 2010

Surat untuk calon suamiku

Ass, kanda yg kuimpikan
Bagaimana kabarmu hari ini?
Sudahkah kau basuh wajahmu dgn sucinya air wudhu, yg membuatmu bersahaja diliputi cahaya??
Sudahkah malam tadi kau habiskan sepertiganya untuk bermunajat kepada-NYA?
Sudahkah kau bulatkan azzammu untuk istiqomah melangkah dijalannya?
Kanda, tegakkan bahumu, sempurnakan semangatmu, penuhi dadamu dengan nama-Nya.
Jemputlah rizqimu dengan sungguh-sungguh, aku mengantarmu dengan selempang doa yang tersampir dibahu angin.
Semoga hari ini Allah melimpahkan keberkahan disetiap tarikan nafasmu.
Penuhi pundi amal-mu dengan kebaikan, jangan sisakan sedikitpun waktumu untuk kesia-siaan.
Malam nanti aku menunggumu dalam hening doa-doa ku. Sandarkan hatimu padaNya, agar ia memberimu kekuatan.
Semoga esok hari kau tak lagi ragu untuk segera menjemputku menemani hari-harimu.
Siapapun engkau, dimanapun engkau berada, semoga Allah menjagamu, hingga tiba waktunya perjuangan panjangmu tak lagi sendiri.
Maka kukuhkanlah kembali semangatmu. Semoga esok hari kau tak lagi ragu untuk hadir menjemputku.

Yaa Allah , jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya padaMu
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintaimu
Yaa Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu
Agar tidak terjatuh aku kedalam jurang cinta semu
Yaa Allah jika aku menikmati cinta kekasihMU, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat kepadaMu, di sepertiga malam terakhir-Mu
Yaa Allah jika kau halalkan aku merindui kekasihMU, jangan biarkan aku melampaui batas, sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepadaMU

Kamis, 01 Juli 2010

-LIBURAN-

apa yang dmksud dgn 'liburan' ??
-tettott- !
"saya bisa jawab!"
"opo toh ndu' jwbn'e?"

liburan iku,, eh kog jd jawa-jawa'an...

wes, aku ngmong biasa aja.

liburan itu adalah masa dimana orang meluangkan waktu yg bebas dari pekerjaan atopun kegiatan sekolah.
biasanya hari libur terjadi saat pertengahan tahun, akhir tahun atopun hari raya.

dan saat ini, telah masuk pertengahan tahun 2010, berarti inilah saatnya LIBURAN ! \(^,^)/
yippie..!

tentuin aja mau bagaimana cara kita menghabiskan waktu liburan kita.
[ingat, diisi dgn kegiatan yang positif lho !!]

klo emang kita punya budget lebih dari cukup, kita boleh-boleh aja ngabisin liburan dgn jalan2 ke tempat wisata d luar negeri, di luar kota, asal jangan di luar dunia aja.. [hihii..]
Eh, bisa juga lho d tempat wisata yang ada dlm kota, kan udah bnyak tuh tempat wisata di kota kita masing-masing.

Tapi klo emang budget kita terbatas, ato emang lagi 'bokek' alias 'pope manucu' alias ga' pnya uang, bisa juga kita ngabisin waktu kita dgn bersantai drumah.
bisa aja kita ganti suasana kamar, atopun undang teman-teman dekatmu maen kerumah trus foto-foto bak peragawati.
kostumnya? Variatif, bkin tema se-kreatif kamu aja.
hehe, trus dipamerin nanti di akun fb ato situs pertemanan kamu yg lainnya.
hahaha-
hm, bisa juga kita liburan sambil nyari duit... (Kea duit sering sembunyi aja!)
kita kerja PART-time !
ato gak, ngrawat tanaman2 hias drmah kamu, ditata secantik mungkin trus ditawarin ke tetangga kamu, sapa tau aja ada yg mau beli.. [tapi, ide mw nyari duit saat liburan ini mesti dipikirin masak-masak deh, krn kalo salah langkah, malah bukannya dapet untung tp malah ng'rugiin waktu libur kita, kita malah dapet cape ma rugi doank]

adapun ide 'mulia' yang ada pikiran saya untuk menghabiskan waktu liburan,
yaitu BERAMAL... [cring-cring-cring] ^_^


caranya, bisa dengan nyantunin anak-anak jalanan , ato rumah panti.
klo emang duit gg cukup.
boleh jg dgn nyumbangin baju2 bekas kita yang LAYAK pakai.

hehehehe..
tulisan seputar liburan ini hanya ngasal doang menurut saya ,tapi mudah-mudahan ada manfaatnya buat saya dan pembaca.
hahahahaha..

sumpah! Ngawur smua tuw kata-kata diatas !
-ngakak-

Rabu, 30 Juni 2010

sebellllllllll

sebeeeeeeeeeeeeeellll

Berburu gebetan di Facebook

[adapted kawanku magazine]

Manfaatkan FB semaksimal mungkin
buat tambah teman.
Siapa tahu aja,
dapet gebetan keren dari situ














Makin manis di facebook

Poke temen baru yg menarik.
Kirim message untuk bilang makasih
Ajak chat.
Kasih ’gift’ lucu di profilnya
idescribe dia, yuk! Biar dia tahu apa yang kita pikirin tentang dia
Kirim invitation buat ngisi kuis-kuis lucu
Kasih comment untuk hasil kuisnya


Enggak banget di facebook

Nge-add lagi klo udah di ignore
Ngirim wall ato comment sok mesra
Ngasih gift tapi gg pernah di bales
Ngasih comment pedas walo hanya bercanda
Curhat chat sama dia.
Maksa minta nomer hape-nya!
Pasang nomor hape di facebook? Terlalu desperate deh kaya’nya!